UI Paling Terdepan Dalam Deretan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Universitas Indonesia Paling Terdepan Dalam Deretan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia – Universitas Indonesia (UI) menduduki peringkat ke-59 di Asia dalam survei pendidikan Quacquarelli Symonds (QS) 2020. Untuk wilayah Indonesia, Universitas yang akrab disebut dengan panggilan “UI” berada di peringkat pertama universitas terbaik Indonesia. Institut Teknologi Bandung (ITB) menduduki posisi ke-66 dan Universitas Gadjah Mada pada posisi ke-70.

Bukan tanpa sebab mengapa UI dijadikan sebagai tujuan belajar oleh para calon mahasiswa. Dari segi kualitas, siapa yang meragukan keunggulannya? Universitas Indonesia adalah salah satu universitas terbaik di tanah air, dan ini dibuktikan dengan bertenggernya Green Campus di peringkat 287 dalam 500 besar Universitas terbaik dunia (versi majalah Times Higher Education). idnpoker

UI Paling Terdepan Dalam Deretan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Secara global, UI menduduki posisi ke 296 QS Global World Raking dengan nilai keseluruhan mencapai 34,7. Nilai tertinggi UI berada pada fakultas internasional mencapai 94,5. Namun, sitasi per fakultas hanya 1,9 dan mahasiswa internasional mendapatkan nilai 5. Menurut QS, UI mendapatkan reputasi terbaik di antara universitas lain di Indonesia. Dengan jumlah mahasiswa mencapai 41.808 orang, diungkapkan QS, UI berambisi untuk menjadi universitas riset berkelas dunia. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Untuk ITB, secara global menurut QS World University Ranking menduduki peringkat ke-331 dan kategori Gradute Employability Raking pada posisi 301-500. Hasil penelitian ITB dikategorikan sangat tinggi, dan penilaian terbaik pada mahasis fakultas dengan nilai 51,3 dan reputasi akademi dengan nilai 39,3. Untuk nilai terendah yakni mahasiswa internasional yakni 1,6 dan sitasi per fakultas hanya 3,7. premiumbola

UGM pada peringkat 320 untuk QS Global World Raking dengan hasil riset medium dan penilaian gradute emplyability raking pada posisi 301-500. www.benchwarmerscoffee.com

QS menyebut UGM merupakan kampus yang menciptakan lingkungan kondusif untuk proses pembelajaran. Kepedulian terhadap lingkungan juga ditunjukkan dengan mengurangi polusi dan membangun pedistrian serta membatasi kendaraan bermotor masuk ke kampus. “Membangun asrama baru mahasiswa di kampus dan menanam banyak pohon menjadi kelebihan UGM,”demikian keterangan QS.

Selanjutnya, Institut Pertanian Bogor (132), Universitas Airlangga (171), Institut Teknologi Sepuluh November (198), Universitas Bina Nusantara (234) dan Universitas Padjajaran (236). Selain itu, Universitas Diponegoro menduduki peringkat ke 281-290, Universitas Brawijaya (301-350), Universitas Hasanuddin (401-500).

Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Universitas Teknologi Nanyang (NTU) mendapatkan peringkat pertama dan kedua kampus terbaik di Asia versi Quacquarelli Symonds (QS) 2020 di antara 550 kampus yang dinilai. NUS mendapatkan nilai sempurna dalam setiap indikator, hanya mengalami penurunan pada rasio dosen dan mahasiswa, rasio mahasiswa internasional, jumlah dosen bergelar doktor, dan jurnal ilmiah per fakultas. Penilaian jurnal memiliki nilai 71,3 hanya menjadi satu-satunya nilai dibawah 95.

“Berdasarkan nilai tersebut, NUS merepresentasikan bagaimana universitas terbaik sebenarnya,” demikian keterangan QS. Bulan lalu, NUS disebut sebagai kampus terbaik di Asia pada US News & World Best Global Universities Rankings.

Kalau NTU naik satu peringkat baik di level global dan regional dan mendapatkan Bintang 5 QS. NTU mendapatkan nilai tertinggi dalam bidang penelitian, pengajaran, dan internasionalisasi. Untuk penelitian, NTU mendapatkan nilai tinggi karena jurnalnya mendapatkan banyak sitasi dari kampus lain.

Masuk dalam jajaran lima besar di Asia adalah Universitas Hong Kong, Tsinghua di Beijing dan Universitas Peking. China dan Hong Kong juga mendominasi pada peringkat 10 sebesar. Hanya KAIST Korea Selatan (Korsel) menjadi kampus non China dan Singapura yang menduduki peringkat kesembilan.

Kenapa Singapura mendominasi mendominasi pada peringkat lima besar? “Singapura mendapatkan keuntungan dari investasi di bidang pendidikan dan internasionalisasi,” demikian keterangan QS. Kalau China mendominasi dengan jumlah 118 universita dan empat di antaranya masuk 10 besar menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. “Pada 2015, hanya satu universitas di China yang masuk 10 besar di Asia,” ungkap QS.

Perkembangan signifikan muncul dari Hong Kong dengan tiga universitas di jajaran 10 besar. Prestasi kampus di Hong Kong ternyata tidak terdampak kerusuhan akibat demonstrasi generasi muda Hong Kong menentang pemerintahan. Yang paling tragis adalah Jepang yang mengalami stagnasi. Meskipun memiliki delapan universita di 30 besar dengan total 87 kampus, mayoritas pengalami penurunan peringkat. “Universitas di Jepang mengalami kemunduran dalam hal indikator penelitian,” demikian kesimpulan QS.

Survei QS World University Ranking Asia 2020 melibatkan 90.000 akademsi dan pegawai kampus untuk menilai kualitas universitas. Selain itu, mereka juga mensurvei 44.000 manajer sumber daya manusia.

Di luar sana, lebih dari 400.000 alumni telah dihasilkan UI. Dengan tak sedikit diantaranya  menjadi tokoh atau orang besar di Indonesia. Kamu pasti kenal B.J Habibie dong? Atau Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani? Atau, ekonom sekaligus pengajar Emil Salim? Mereka semua adalah orang-orang yang terlahir dari “rahim” UI, dan telah banyak berkontribusi dalam pembangunan negara. Kamu juga mau dong?

Cikal-bakal terbentuknya Universitas Indonesia bermula sejak ratusan tahun yang lalu, tepatnya ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese doctor).

UI Paling Terdepan Dalam Deretan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Universitas Indonesia secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan rektor pertama adalah Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerio.

Saat ini ada 14 Fakultas di UI, dengan 291 program studi, dan mahasiswa sebanyak 47.475 – dimana 309 diantaranya mahasiswa asing.

UI Menduduki 3 Besar Kampus Terbaik di Indonesia, bersama Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

UI adalah salah satu kampus dengan  fasilitas yang paling komplit. Dari bis kuning atau biasa disebut bikun, sepeda kuning, wifi di seluruh wilayah kampus, hingga perpustakaan terbesar di Asia Tenggara. Universitas Indonesia menempati posisi 100 teratas (82) dalam daftar universitas paling berpengaruh di negara-negara ekonomi berkembang versi majalah Times Higher Education (THE).

Terinspirasi dari tokon mitologi Hindu (Kala dan Makara), lambang UI diciptakan pada tahun 1952 oleh Sumartono (menggunakan nama alias Sumaxtono), mahasiswa jurusan Seni Rupa di Fakulteit Teknik, Universitas Indonesia Bandung.

Jaket almamater UI dikenal sebagai Jakun, singkatan dari jaket kuning. Disebut Jakun karena jaket ini memiliki warna dasar kuning terang dengan gambar lambang Universitas Indonesia (Makara) yang terpasang di dada sebelah kiri yang warnanya disesuaikan dengan warna panji fakultas masing-masing.

Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan.

Penerimaan mahasiswa baru UI dilakukan melalui mekanisme seleksi yang dilakukan secara nasional bersama perguruan tinggi negeri lain dan seleksi yang dilakukan secara mandiri. UI hanya menerima sekitar 5% mahasiswa baru dari 100.000 pendaftar setiap tahunnya.