Dunia Pendidikan Hong Kong

Dunia Pendidikan Hong Kong

Dunia Pendidikan Hong Kong – Walaupun bukan merupakan sebuah negara, Hong Kong sering dikira sebagai satu negara yang ada di kawasan Asia. Faktanya Hong Kong merupakan sebuah kawasan yang berada di bawah kendali pemerintahan Tiongkok. Nama resminya ialah Hong Kong Special Administrative Region of the People’s Republic of China. Hong Kong terletak di bagian selatan dari Tiongkok yaitu di Pearl River Estuary dan South China Sea. Bagian utara dari Hong Kong berbatasan dengan Guangdong Province of Mainland China. Sekitar 7,2 juta penduduk dari beragam latar belakang terdaftar sebagai penghuni Hong Kong yang terkenal akan pelabuhannya. Berdasarkan jumlah penghuni yang terdaftar tersebut Hong Kong termasuk dalam salah satu kota terpadat di dunia.

Sebagai satu kota yang memang sudah sangat terkenal di dunia, Hong Kong juga menjadi pilihan tujuan kuliah di luar negeri bagi banyak mahasiswa internasional termasuk dari Indonesia. Sistem pendidikannya masih sangat terpengaruh oleh Inggris karena dulunya wilayah Hong Kong termasuk dalam wilayah koloni Inggris. Pengetahuan luas, pembelajaran keahlian khusus, kemampuan interpersonal, penerapan pengetahuan dalam praktek, dan juga topik-topik sosial budaya merupakan karakteristik dari fokus dalam sistem pendidikan yang ada di Hong Kong. Sebelum memutuskan untuk melanjutkan studi di Hong Kong, akan sangat lebih baik jika kamu sudah memahami berbagai hal mengenai sistem pendidikannya. Dengan demikian kamu tidak akan merasa kaget bahwa ternyata kamu tidak cocok dengan sistem pendidikan disana. idn play

Institusi Pendidikan

Hong Kong memiliki cukup banyak institusi pendidikan yang bisa kamu jadikan pilihan untuk melanjutkan studi disana meskipun memang tergolong sebagai kawasan yang kecil. Total terdapat 11 institusi pendidikan yang ada di Hong Kong berdasarkan daftar pada tahun 2016 University Web Ranking dari 4icu. Dari berbagai institusi pendidikan tersebut gelar yang nantinya bisa didapat juga tentu beraneka ragam. taruhan bola

Dunia Pendidikan Hong Kong

1. Institusi Swasta

Salah satu kategori dari institusi pendidikan yang ada di Hong Kong ialah institusi swasta. Pendidikan umum, spesialis, dan juga yang lebih technical dalam berbagai bidang ada dan ditawarkan oleh institusi swasta di Hong Kong. Salah satu contohnya ialah Seni Pertunjukan yang tersedia di Hong Kong Academy for Performing Arts. americandreamdrivein.com

2. Kolese Post-Sekunder yang Diakui

Selain adanya institusi pendidikan swasta, di Hong Kong juga ada pilihan Kolese Post-Sekunder yang memang sudah diakui dalam hal keberadaannya dan hasil lulusannya nanti. Ada banyak macam kualifikasi yang diberikan oleh jenis institusi pendidikan ini mulai dari gelar sarjana hingga sekedar sertifikat saja. Beberapa nama bahkan diperbolehkan menggunakan sebutan universitas secara resmi. Hong Kong Shue Yan University dan juga hang Seng Management College adalah contoh dari institusi jenis ini.

3. Lembaga Anggota Vocational Training Council

Pada dasarnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah politeknik-politeknik yang mempunyai fokus studi pada keahlian-keahlian yang bisa langsung diterapkan dalam banyak bidang umum seperti misalnya seni dan juga sains. Gelar yang ditawarkan oleh kelompok institusi ini mulai dari Diploma Lanjutan hingga Sarjana. Total di Hong Kong terdapat 13 lembaga yang termasuk dalam kelompok ini namun hanya 3 saja yang menawarkan program studi internasional yaitu Hong Kong Design Institute, Hong Kong Institute of Vocational Education, dan Technological dan Higher Education Institute of Hong Kong.

4. Universitas

Total di Hong Kong terdapat 8 universitas yang memang didanai secara resmi oleh pihak pemerintah Hong Kong. Program yang ditawarkan meliputi Diploma, Sarjana, Master, dan juga Doktorat. Studi di universitas semuanya disampaikan dalam bahasa Inggris. Pada tahun 2012 banyak program studi yang awalnya hanya 3 tahun dirubah menjadi 4 tahun agar lebih bisa memastikan bahwa mahasiswanya benar-benar siap bersaing setelah lulus nanti.

Jenjang Kuliah

Seperti di kebanyakan lokasi tujuan kuliah di luar negeri, ada pembagian jenjang secara umum dalam hal kuliah yaitu sarjana dan pascasarjana. Hong Kong sendiri dalam hal kuliah jenjang sarjana dan pascasarjana mempunyai perbedaan yang harus kamu pahami terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah disana.

1. Program Sarjana

Karena memang dalam hal sistem pendidikan nya masih meneruskan yang dimulai Inggris ketika Hong Kong menjadi koloninya, dalam jenjang sarjana strukturnya sama dengan Inggris. Major atau jurusan utama adalah bidang yang diambil mahasiswa dalam kuliahnya yang selain itu juga boleh mengambil minor atau fokus lain selain major tadi. Dalam jenjang sarjana lama studi biasanya selama 4 tahun khususnya setelah banyak program 4 tahun disamakan menjadi 4 tahun. Kemungkinan untuk mengambil studi dengan gelar ganda sangat bisa di Hong Kong karena ada beberapa institusi yang menawarkan program demikian. Tentu dengan adanya dua gelar yang nanti bisa didapatkan oleh mahasiswa saat lulus maka waktu studi yang harus ditempuh juga lebih lama dari kuliah jenjang sarjana dengan hanya satu gelar saja. Dalam hal SKS untuk jenjang sarjana dapat berbeda-beda antara institusi pendidikan di Hong Kong. Satu contohnya ialah di University of Hong Kong yang setiap mata kuliahnya memiliki nilai 6 SKS dengan total 60 SKS setara untuk waktu studi satu tahun akademik. Seperti juga di Indonesia mahasiswa dapat mengambil lebih banyak atau justru lebih sedikit dari jumlah normal dalam satu tahun untuk SKS.

2. Program Pascasarjana

Melanjutkan jenjang sarjana tentu ada juga jenjang pascasarjana yang ada di Hong Kong. Dalam jenjang ini akan ada dua jalur yang dapat dipilih oleh mahasiswanya yaitu jalur penelitian dan jalur pembelajaran. Kedua jalur tersebut tersedia untuk jenjang Master maupun jenjang Doktorat dalam level pascasarjana ini. Dalam jenjang pascasarjana ini lamanya waktu studi adalah satu tahun yang sudah termasuk modul penelitian, pelaksanaan praktek, dan juga penulisan thesis dan disertasi sebagai tugas akhirnya.

Dunia Pendidikan Hong Kong 1

Budaya Akademis

Selain mengetahui berbagai pilihan yang ada dalam jenjang kuliah dan juga institusi-institusi pendidikan yang bisa dipilih ketika mengambil studi di Hong Kong, kamu juga paling tidak harus mengenal yang namanya budaya dalam hal dunia akademis di Hong Kong. Hal ini akan membuat kamu mampu mempersiapkan diri ketika nanti harus sudah mulai menjalani kehidupan sebagai mahasiswa internasional di Hong Kong.

Walaupun struktur pada sistem pendidikan di Hong Kong menggunakan dasar seperti Inggris, namun kebudayaan dasar lingkungan di Hong Kong yaitu Tiongkok akan sangat jelas terlihat. Kerja keras selama menempuh studi tanpa mengabaikan nilai-nilai sosial yang ada disekitarnya adalah keharusan bagi para mahasiswa di Hong Kong. Mahasiswa harus bisa belajar secara independen dan juga mampu mencari sumber biaya tambahan yang akan bisa digunakan untuk menunjang pembiayaan kuliah mereka. Selain itu dalam hal komunikasi di Hong Kong, gaya komunikasi yang digunakan cenderung sopan dan sangat menghargai orang-orang yang lebih tua atau senior.

Setidaknya hal-hal tersebut adalah yang mendasar dan harus kamu ketahui mengenai pendidikan di Hong Kong. Jika nanti kamu akan melanjutkan studi di Hong Kong, maka kamu sudah paham dengan situasi dan kondisi di Hong Kong kaitannya dengan dunia pendidikan disana.

Pendidikan di Era Revolusi 4.0

Pendidikan di Era Revolusi 4.0

Pendidikan di Era Revolusi 4.0 – Revolusi industri merupakan perubahan besar-besaran pada bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, teknologi dan memiliki dampak yang mendalam terhadap segala aspek kehidupan dunia.

Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penggunaan mesin berbasis manufaktur terjadi pada akhir abad ke-18 (pada tahun 1750-1850), revolusi industri 2.0 ditandai dengan  produksi massal dengan mesin bertenaga listrik terjadi pada awal abad yang ke-19, revolusi industri 3.0 ditandai dengan adanya tekonologi informasi dan elektronika guna otomasi produksi terjadi diawal abad ke- 20, dan revolusi industri 4.0 ditandai dengan integrasi online dengan produksi industri untuk peningkatan efisiensi proses industri. idnplay

Pada saat ini kita sedang menghadapi revolusi industri keempat yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. Revolusi ini adalah era inovasi disruptif, dimana era ini berkembang sangat begitu pesat, sehingga membawa dampak terciptanya pasar baru bahkan lebih dasyatnya lagi era ini mampu mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, menggantikan teknologi yang sudah ada. Era digital ini bukan hanya berdampak pada bidang industry saja akan tetapi berdampak ke segala aspek kehidupan manusia di dunia tanpa kecuali dunia pendidikan. judi bola

Menghadapi suatu tantangan yang besar pada era revolusi industri 4.0 ini, maka pendidikan dituntut untuk berubah juga karena kita hanya disungguhkan dua pilihan yaitu berubah atau mati. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Era pendidikan yang juga dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut dengan Pendidikan 4.0 yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran dikenal dengan sistem siber (cyber sistem ) dan mampu membuat proses pembelajaran berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan tanpa batas waktu. https://americandreamdrivein.com/

Pendidikan di Era Revolusi 4.0

Tantangan pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini khususnya yang ada di Indonesia bukan lagi hanya berbicara pada masalah klasik yaitu pemerataan dan pemenuhan akses, sarana prasarana Pendidikan tetapi juga berbicara mutu lulusan yang mampu bersaing dengan tuntutan perkembangan. Pendidik dituntut untuk dapat beradaptasi dengan zaman dan juga dituntut menguasai lebih duluan teknologoi agar dapat menyesuaikan dengan peserta didik, jangan sampai peserta didik sudah berada pada revolusi industry 3.0 sementara pendidiki masih seputar revolusi industry 2.0, peserta didik telah memasuki era digital 4.0 sedangkan guru masih bergelut pada era 3.0 kalau sudah situasi demikian yang terjadi maka dipastikan pincang sehingga titik temu antara guru dengan peserta didik tak akan ada. Meskipun perkembangan Pendidikan belum bisa secara optimal mengikuti kecepatan akibat revolusi industri tersebut  tetapi salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 ini adalah melalui peningkatan kualitas guru agar mampu mengajarkan materi dengan pendekatan penerapan penggunaan Teknologi informasi (TI) dalam proses belajar mengajar kalau tidak maka akan semakin jauh ketinggalan oleh zaman dan ini berefek pada mutu lulusan

Seorang pendidik harus bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap jenjang pendidikan. Upaya ini dilakukan agar bisa mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi global dan mampu beradaptasi pada era yang ada, meskipun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak dapat tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut ketika mampu beradaptasi.

Tantangan seorang pendidik tak berhenti pada kemampuan menerapkan teknologi informasi pada proses belajar mengajar akan tetapi  ada 6 kompetensi yang diharapkan dimiliki guru 4.0 yaitu :

Pertama, Critical Thinking and Problem solving (keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah). Yaitu kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Kompetensi ini dimaknai kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah. ini sangat penting dimiliki peserta didik dalam pembelajaran abad ke 21. Guru era 4.0 harus mampu untuk meramu pembelajaran sehingga dapat mengekspor kompetensi ini kepada peserta didik.

Kedua, Communication dan collaborative skill ( keterampilan komunikasi dan kolaborasi). kemampuan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang harus diterapkan guru dalam pembelajaran guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.

Ketiga, Creativity and innovative skill ( keterampilan berpikir kreatif dan inovasi). Revolusi mengkehendaki peserta didik untuk selalu berpikir kreatif dan juga inovatif, ini perlu agar mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasisi revolusi industry 4.0. Tentu seorang guru harus terlebih dahulu dapat kreatif dan inovasi agar bisa menularkan kepada peserta didiknya

Pendidikan di Era Revolusi 4.0 1

Keempat, Information and communication technology literacy ( Literasi teknologi informasi dan kominikasi ). Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban guru di era 4.0, ini harus dilakukan agar tidak ketinggalan dengan peserta didik. Literasi Teknologi infomasi dan komunikasi merupakan dasar yang harus dikuasai agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industry 4.0.

Kelima, Contextual learning skill. Pembelajaran ini yang sangat sesuai diterapkan guru 4.0 ketika sudah menguasai TIK, maka pembelajaran kontekstual lebih mudah diterapkan. Saat ini TIK salah satu konsep kontekstual yang harus diketahui oleh guru, materi pembelajaran berbasis TIK sehingga guru sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi TIK. Materi yang bersifat abstrak mampu disajikan lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK.

Keenam, Information and media literacy (literasi informasi dan media). Banyak media informasi bersifat sosial yang digeluti peserta didik. Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang ampuh untuk digunakan peserta didik dan salah satu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan guru 4.0. Kehadiran kelas digital bersifat media sosial dapat dimanfaatkan guru, agar pembelajaran berlangsung tanpa batas ruang dan tanpa waktu.

Revolusi industri 4.0 sudah menyusup pada berbagai bidang termasuk bidang Pendidikan lawan kita sekarang adalah tidak hanya pada pemerataan pendidikan akan tetapi mutu lulusan ikut di dalamnya, maka perlu upaya untuk beradaptasi dengan matang yaitu guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan komunikasi sebab kalau tidak siap maka akan semakin ketinggalan, peningkatan kualitas pendidik menjadi prioritas agar mampu beradaptasi, menghasilkan peserta didik sesuai tuntutan zaman dan posisi guru tidak tergantikan kepada  siswa. Salah satu cara menghadapi tantangan era digital ini adalah peningkatan kualitas guru menjadi guru 4.0 melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) cara pemanfaatan dan penerapan TIK dalam pembelajaran, diklat tentang kompetensi guru menuju guru 4.0. Dalam hal menghadapi tantangan era digital ini maka sangat diharapkan dukungan dari segala pihak. Pemerintah bersama dengan seluruh stakeholder seharusnya memikirkan kembali secara serius mengenai berbagai hal terkait dengan penguatan sistem pendidikan dalam menghadapi gangguan Revolusi Industri 4.0. Karena perubahan merupakan sebuah keharusan dan tidak menunggu kesiapan kita.